Modem SpeedUp Lite SU-8900U


Ketika SpeedUp Lite SU-8900U penulis biarkan tergeletak di meja, ada yang sempat menyangka peranti berwarna hitam itu adalah USB flash disk. “Kapasitasnya berapa giga?” tanya seorang teman penulis.

Wajar ada teman penulis yang salah duga. Dengan dimensi fisik 73,9 x 22,3 x 9,3 mm dan berat 30 gram, sepintas penampakan SU-8900U memang sama dengan USB flash disk. Padahal, ia sebenarnya adalah modem USB yang mendukung layanan HSDPA alias 3,5G dengan kecepatan unduh hingga 3,6 Mbps.

Bila pengguna berada di luar area layanan HSDPA, modem otomatis akan bekerja di jaringan 3G. Tak dapat sinyal 3G? Modem bakal masuk ke jaringan EDGE. Begitu seterusnya sampai ke layanan GPRS yang kini banyak digunakan oleh pemilik ponsel merek lokal buatan Tiongkok.

Dengan pengaturan mudah, pengguna yang tak mau turun ke jaringan GPRS/EDGE dapat mengunci SU-8900U agar selalu berada di minimal jaringan 3G. Konsekuensinya, kalau pengguna berpindah lokasi dan di sana kebetulan belum ada layanan 3G, maka pengguna sama sekali takkan memperoleh sinyal.

Di salah satu sisi SU-8900U tercetak tulisan SpeedUp dan Telkomsel Flash. SpeedUp merujuk ke merek peranti tersebut. Sedangkan kata Telkomsel Flash dicantumkan karena penjualan modem tersebut memang dibundel dengan kartu Telkomsel. Walaupun demikian, SU-8900U berstatus unlocked. Pengguna bebas memadukannya dengan nomor operator GSM mana pun di Indonesia.

Menurut penulis, kemampuan merengkuh sinyal yang lebih banyak merupakan kelebihan utama SU-8900U. Di sebuah lokasi, kala dipadukan dengan kartu SIM operator GSM tertentu, SU-8900U sanggup meraup dua bar sinyal 3G. Sesekali indikator sinyal malahan bertambah menjadi tiga bar. Padahal, bila kartu SIM yang sama diselipkan ke sebuah modem lain, modem itu maksimal hanya memperoleh satu bar sinyal 3G.

Sinyal lebih banyak yang diperoleh SU-8900U telah penulis pastikan bukan sinyal yang mengelabui. Seolah mendapatkan sinyal dalam jumlah memadai, padahal sebenarnya tidak. Selama berjam-jam penulis sengaja terkoneksi ke layanan internet unlimited operator GSM tersebut. Hasilnya, penulis bisa melakukan aktivitas browsing, chatting, dan email dengan lancar.

SU-8900U yang dibanderol Rp 499 ribu dan bergaransi resmi selama tiga tahun itu kompatibel dengan berbagai versi sistem operasi Windows dan MacOS. Sama dengan aneka modem USB keluaran terkini, dalam paket penjualannya tidak disertakan keping CD berisi file instalasi driver modem. Ketika SU-8900U penulis tancapkan ke laptop bersistem operasi Windows XP, dalam hitungan detik ia akan dikenali. Kemudian, proses instalasi Studio 9 dimulai secara otomatis.

Studio 9 adalah sistem operasi yang dibenamkan ke aneka modem SpeedUp keluaran terbaru. Ia sekaligus berfungsi sebagai dashboard atau, gampangnya, aplikasi untuk menjalankan modem. Bila hendak mengakses Gmail, Twitter, Facebook, atau Detik, pengguna tak perlu masuk ke browser, lalu mengetikkan alamat situs. Cukup klik ikon di kanan atas jendela Studio 9.

Untuk mengetahui riwayat pemakaian, pengguna dapat mengakses menu statistik. Jumlah pemakaian harian, mingguan, dan bulan akan tersaji. Kecepatan rata-rata dan kecepatan maksimal layanan internet yang sedang tersambung juga bisa diketahui.

Selama menguji pakai SU-8900U, penulis tidak menemukan kekurangan fatal di modem tersebut. Hanya ada satu hal yang bagi penulis terasa cukup mengganggu. Ketika memulai koneksi, SU-8900U biasanya akan membuka satu jendela baru yang menampilkan halaman www.speeduplaza.com. Kelak situs itu bakal dikembangkan sebagai pusat layanan nilai tambah bagi pengguna produk SpeedUp.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel